Ambisi Indonesia Populasi Motor Listrik 2 Juta Unit pada 2025

Ambisi Indonesia Populasi Motor Listrik 2 Juta Unit pada 2025

Sejumlah negara mendorong percepatan industri kendaraan listrik guna menciptakan lingkungan bersih, salah satunya Indonesia yang dibuktikan dengan merilis Peraturan Presiden (Perpres) Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang resmi diundangkan pada 12 Agustus 2019.

Selain untuk mendorong pasar mobil listrik, pemerintah juga berharap aturan kendaraan listrik bisa mendongkrak penjualan sepeda motor ramah lingkungan.

Pemerintah menargetkan populasi sepeda motor listrik mencapai 2 juta unit atau 20 persen dari total produksi roda dua di Indonesia yang diprediksi menyentuh 10 juta unit pada 2025.


Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis target itu tercapai setelah melihat pertumbuhan produksi motor Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan penjualan domestik roda dua tahun lalu mencapai 6,3 juta unit atau naik dari 2017 yang berhenti diangka 6,1 juta unit. Adapun jumlah ekspor tahun lalu menyentuh 630 ribuan unit.

"Peningkatan produksi tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri melainkan untuk memenuhi target ekspor 1 juta kendaraan di tahun 2025," ungkap Airlangga lewat keterangan tertulisnya dikutip Kamis (29/8).

Untuk mendukung populasi 2 juta unit motor listrik, pemerintah menyiapkan industri pendukung di dalam negeri misalnya Power Control Unit (PCU), motor listrik, dan baterai.

Menurut Airlangga untuk merealisasikan hal tersebut tidak bisa instan, namun harus bertahap.

"Umumnya, produksi baterai akan sejalan dengan proses perakitannya. Memang butuh beberapa tahap. Saat ini, kita sudah punya industri bahan bakunya, kemudian kamu akan siapkan industri battery cell-nya. Jadi, perlu adanya investasi," ucap dia.

Catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), perkembangan investasi di Indonesia untuk sektor industri yang akan memproduksi baterai kendaraan listrik hanya tinggal satu tahap lagi, yaitu investasi industri sel baterai.

Tahapan lainnya seperti mine concentrate serta refinery and electrochemical production telah ada investasi masuk di Kawasan Industri Morowali (IMIP) di Sulawesi Tengah.

Airlangga bilang seiring upaya pemerintah yang gencar menarik investasi pada sektor industri baterai sel, saat ini sudah ada beberapa calon investor melakukan penjajakan dan menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia.

"Ada pabrikan kendaraan bermotor listrik yang telah siap melakukan battery pack assembly apabila sudah ada investasi di battery cell," kata Airlangga.

Kata dia industri sepeda motor merupakan salah satu sektor manufaktur yang strategis dan mendapat prioritas pengembangan. Hal ini karena industri sepeda motor memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia mengatakan di tengah perlambatan pasar sepeda motor global, industri motor nasional justru meningkat dengan pertumbuhan sebesar 14 persen pada semester pertama 2019. Lalu ekspor sepeda motor juga tumbuh pada 2018 dengan tingkat 44,3 persen dibandingkan periode 2017.

"Angka itu menunjukkan industri sepeda motor Indonesia telah mencapai daya saing yang cukup baik untuk pasar lokal maupun global," ucapnya.

Airlangga menambahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan juga sebagai bentuk dukungan pemerintah pada industri sepeda motor listrik.

Share:

Recent Posts