Mengenal Satuan Kredit Semester (SKS): Panduan Lengkap untuk Mahasiswa Sarjana
Jika kamu baru memulai perkuliahan di jenjang sarjana, istilah Satuan Kredit Semester (SKS) mungkin terdengar asing atau membingungkan. Padahal, SKS adalah hal yang sangat penting karena akan menentukan beban belajar, waktu kuliah, hingga kelulusanmu nanti. Nah, di artikel ini kita akan kupas tuntas apa itu SKS, bagaimana sistemnya bekerja, dan tips mengelolanya dengan bijak!
Apa Itu SKS?
Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. SKS menjadi dasar dalam menyusun kurikulum, jadwal kuliah, hingga perencanaan studi mahasiswa tiap semester.
Secara sederhana:
-
1 SKS teori = 50 menit kuliah + 60 menit belajar mandiri + 60 menit tugas
-
1 SKS praktikum = setara dengan 170 menit aktivitas di laboratorium atau praktik lapangan
Mengapa SKS Penting?
-
Menentukan Lama Studi
Untuk lulus dari program sarjana (S1), kamu harus menyelesaikan minimal 144 SKS, biasanya dalam waktu 8 semester (4 tahun). -
Menentukan Beban Belajar
Setiap semester, kamu akan mengambil 18–24 SKS (tergantung IPK dan kebijakan kampus). Jumlah SKS ini akan memengaruhi seberapa padat jadwal kuliahmu dan seberapa banyak waktu yang harus kamu alokasikan untuk belajar. -
Memengaruhi IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
Nilai tiap mata kuliah dikalikan dengan jumlah SKS-nya. Maka, mata kuliah dengan SKS besar akan lebih berpengaruh terhadap IPK.
Contoh Perhitungan IP
Misal, kamu mengambil 5 mata kuliah dengan SKS dan nilai sebagai berikut:
Total SKS = 13, Total Bobot = 44.5
Maka, IP Semester = Total Bobot / Total SKS = 44.5 / 13 = 3.42
Tips Mengelola SKS dengan Cerdas
-
Pahami Kapasitas Dirimu
Jangan hanya terpaku pada jumlah maksimal SKS. Sesuaikan dengan kemampuan dan waktu agar tidak kewalahan. -
Utamakan Mata Kuliah Wajib
Ambil mata kuliah inti atau prasyarat terlebih dahulu sebelum memilih mata kuliah pilihan. -
Manfaatkan Konsultasi Akademik
Dosen pembimbing akademik bisa membantumu merancang pengambilan SKS yang efisien dan strategis. -
Jangan Asal Ambil Mata Kuliah
Mata kuliah dengan SKS besar berarti tanggung jawabnya juga besar. Pilih yang sesuai dengan minat dan rencana karirmu.
Satuan Kredit Semester (SKS) diatur dalam beberapa peraturan dan regulasi di Indonesia, terutama oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Berikut adalah beberapa dasar hukum dan dokumen penting yang mengatur SKS:
📘 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
-
Menjelaskan definisi SKS, beban belajar mahasiswa, kurikulum, serta sistem pembelajaran di perguruan tinggi.
-
Pasal-pasal terkait membahas SKS dalam konteks capaian pembelajaran, beban studi, dan durasi kuliah.
📘 2. Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
-
Mengatur standar isi dan proses pendidikan, termasuk struktur kurikulum dan penghitungan SKS.
-
Dalam lampirannya dijelaskan bahwa 1 SKS teori setara dengan 170 menit per minggu selama satu semester.
📘 3. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 (yang digantikan oleh Permendikbud No. 3 Tahun 2020)
-
Dulu merupakan rujukan utama pengelolaan pendidikan tinggi, termasuk SKS, sebelum diperbarui.
📘 4. Panduan Akademik dan Kurikulum Internal Perguruan Tinggi
-
Setiap kampus biasanya memiliki Panduan Akademik atau Pedoman Penyusunan Kurikulum yang menjelaskan lebih detail pembagian SKS per mata kuliah, prosedur pengambilan SKS, dan batas maksimal tiap semester.
Penutup
SKS bukan sekadar angka, tapi merupakan bagian penting dari strategi belajarmu selama kuliah. Memahami dan mengelola SKS dengan baik akan membantumu menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Jadi, yuk mulai rencanakan SKS-mu dengan bijak sejak awal semester!