“Berbuat kesalahan, jangan sesali.
Dari situlah kau belajar,
dan setiap pelajaran membawa langkahmu lebih jauh ke depan.”
Raka, seorang mahasiswa Fasilkom Narotama tingkat awal, sangat percaya diri ketika mendapat tugas membuat aplikasi sederhana. Ia terburu-buru, menyalin potongan kode dari internet tanpa benar-benar memahaminya. Saat presentasi, aplikasinya gagal berjalan, bahkan dosennya hanya bisa tersenyum sambil berkata, “Kamu harus paham dulu logikanya, bukan hanya copy-paste.”
Awalnya Raka malu luar biasa. Ia merasa gagal di depan teman-temannya. Namun malam itu ia merenung: kesalahannya bukan pada mencoba, tapi pada tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Dari situ ia mulai membiasakan diri membaca dokumentasi, mencoba baris demi baris kode, dan bertanya ketika tidak paham.
Beberapa bulan kemudian, Raka berhasil membuat aplikasi kecil yang dipuji dosennya. Ia tersenyum—bukan karena aplikasinya sempurna, tapi karena ia tahu, tanpa kegagalan di awal, ia tak akan pernah sampai di titik itu.
Kesalahannya bukan akhir, melainkan pintu pembuka untuk tumbuh.