Rekrut satu Full Stack Developer atau Satu Departemen IT?


Full Stack Developer atau Satu Departemen IT?

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Full Stack Developer menjadi salah satu label yang paling populer di dunia teknologi. Banyak perusahaan berharap menemukan kandidat yang mampu bekerja di berbagai lapisan aplikasi: mulai dari frontend, backend, hingga deployment.

Namun, realitas di lapangan sering kali berbeda dengan ekspektasi. Tidak jarang, deskripsi pekerjaan yang beredar justru berisi daftar panjang keterampilan yang mencakup hampir seluruh fungsi dalam departemen IT.

Sebagai contoh, ada lowongan yang mencantumkan kebutuhan seperti:

  • Penguasaan bahasa pemrograman Java, Python, dan PHP
  • Pengalaman di frontend framework seperti React dan Angular
  • Kemampuan mengelola database PostgreSQL, Redis, dan MongoDB
  • Pengetahuan mendalam tentang AWS (S3, EC2, ECS, EKS)
  • Penguasaan administrasi sistem *Linux/nix
  • Praktik CI/CD dengan TDD
  • Keahlian dalam Docker dan Kubernetes

Jika dilihat lebih dekat, daftar ini sejatinya tidak hanya menggambarkan peran seorang Full Stack Developer, melainkan gabungan dari berbagai spesialisasi:

  • Frontend Engineer untuk sisi antarmuka pengguna
  • Backend Engineer untuk logika bisnis dan server-side
  • Database Administrator untuk pengelolaan basis data
  • Cloud Engineer untuk infrastruktur berbasis awan
  • System Administrator untuk pemeliharaan server
  • DevOps Engineer untuk automasi pipeline
  • QA Engineer untuk memastikan kualitas melalui TDD

Menyatukan semua keahlian ini dalam satu individu tentu merupakan ekspektasi yang berlebihan. Walaupun ada profesional yang memiliki pengetahuan lintas bidang, kedalaman keahlian di semua aspek jarang dapat dicapai oleh satu orang saja.

Mengapa hal ini penting?

Memiliki deskripsi pekerjaan yang realistis tidak hanya membantu perusahaan menemukan kandidat yang tepat, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap profesi developer. Seorang Full Stack Developer idealnya menguasai frontend dan backend, dengan pemahaman dasar mengenai deployment dan database. Sementara itu, tanggung jawab khusus seperti administrasi cloud atau orkestrasi container lebih tepat ditangani oleh role yang memang fokus pada bidang tersebut.

Kesimpulan

Full Stack Developer adalah profesi penting dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Namun, mereka bukanlah pengganti seluruh departemen IT. Alih-alih menumpukan semua ekspektasi pada satu individu, membangun tim dengan spesialisasi yang seimbang akan memberikan hasil yang lebih berkelanjutan, efisien, dan sehat untuk perusahaan maupun karyawan.