Kenapa Mahasiswa Wajib Punya Akun LinkedIn: Cerita dari Dunia Nyata
Aku masih ingat betul waktu pertama kali dosen pembimbingku bilang, “Kamu udah punya LinkedIn belum?”
Waktu itu aku cuma nyengir, lalu jawab, “Belum, Pak. Itu buat yang udah kerja, kan?”
Beliau tersenyum, lalu bilang satu kalimat yang terus terngiang di kepalaku sampai sekarang:
> "Justru kamu harus mulai bangun profil LinkedIn kamu dari sekarang. Karena dunia kerja nggak nunggu kamu lulus untuk mulai memilih."
LinkedIn Bukan Buat yang Sudah Kerja. Justru Buat yang Mau Dipilih.
Waktu pertama kali buka LinkedIn, rasanya asing banget. Banyak istilah profesional, pencapaian orang-orang, dan link-link artikel yang kelihatannya “serius banget”.
Tapi setelah coba bikin akun, isi beberapa hal—nama kampus, jurusan, organisasi yang pernah diikuti, skill, dan upload foto yang agak formal—eh, ada yang nge-view profilku. Ada juga yang DM, ngajak kolaborasi riset kecil-kecilan. Padahal aku belum lulus!
Jejak Digital Profesional Dimulai dari Sini
Kalau Instagram buat cerita hidup pribadi, LinkedIn itu panggung buat cerita hidup profesionalmu.
Di sana, kamu bisa:
1. Pamerin proyek skripsi, magang, atau volunteer yang kamu banggakan
2. Follow tokoh-tokoh inspiratif yang memang satu bidang
3. Belajar dari ribuan artikel, lowongan, hingga konten edukatif
4. Terhubung dengan HRD, mentor, dosen, bahkan alumni kampusmu yang sudah kerja di tempat impian
Aku Pernah Dapat Tawaran Magang dari LinkedIn. Serius.
Waktu itu aku iseng bikin post soal proyek kecil yang aku kerjakan di kampus. Aku bahas gimana cara kami pakai Python buat data analisis sederhana. Kupikir ya cuma sekadar sharing aja.
Tapi tiga hari kemudian, ada DM masuk:
“Hai, kami tertarik dengan project kamu. Kami sedang buka posisi magang remote buat data analyst, tertarik coba apply?”
Itu titik baliknya. Aku sadar, LinkedIn bukan sekadar media sosial. Tapi alat untuk membangun jembatan masa depan.
LinkedIn Itu Bukan Buat Gaya-gayaan
Nggak perlu nunggu punya gelar S.Kom atau S.T. buat bikin akun LinkedIn.
Karena sebenarnya:
Mahasiswa semester 2 yang aktif di BEM pun bisa mulai bikin portofolio pengalaman
Mahasiswa semester 4 yang ikut lomba, hackathon, atau karya tulis bisa mulai posting insight
Mahasiswa tingkat akhir bisa cari relasi dan tahu arah karier sebelum hari wisuda tiba
Yang penting bukan seberapa ‘wah’ isi profilmu, tapi seberapa konsisten kamu membangunnya.
Jadi, Mahasiswa, Yuk Mulai Sekarang
Bikin akun. Upload foto rapi. Tulis bio singkat yang jujur. Tambahkan pendidikan dan pengalaman organisasi. Follow alumni kampusmu. Coba post satu pengalaman belajar yang bermakna minggu ini.
LinkedIn bukan tiket instan menuju kesuksesan. Tapi ini adalah salah satu investasi terbaikmu sebagai mahasiswa—untuk masa depan yang lebih terbuka, lebih profesional, dan lebih terhubung.
Karena dunia kerja bukan hanya tentang ijazah. Tapi juga tentang siapa yang tahu kamu, dan apa yang kamu bisa.