Halo mahasiswa-mahasiswa calon arsitek sistem hebat masa depan!
Pernah bertanya-tanya, apa saja sih yang perlu kamu kuasai agar bisa membangun sistem skala besar seperti Google, Netflix, atau Gojek? Jawabannya ada pada System Design — seni dan ilmu merancang sistem yang scalable, reliable, dan maintainable.
Nah, berikut adalah 20 konsep utama dalam System Design yang wajib kamu ketahui sebelum terjun ke dunia industri:
1. Load Balancing
Mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server agar tidak ada yang kepanasan sendiri. Ini kunci dari sistem yang tahan terhadap beban tinggi.
2. Caching
Ibarat menyimpan contekan penting di kantong — menyimpan data sering diakses dalam memori agar akses lebih cepat.
3. Database Sharding
Memecah database besar menjadi beberapa bagian (shards) agar sistem tetap ringan dan bisa scale.
4. Replication
Menduplikasi data ke banyak server untuk mencegah kehilangan data dan memastikan ketersediaan tinggi.
5. CAP Theorem
Pilih dua dari tiga: Konsistensi, Ketersediaan, dan Toleransi Partisi. Tidak ada sistem yang bisa punya semuanya secara bersamaan!
6. Consistent Hashing
Trik pintar untuk mendistribusikan data di antara node tanpa harus memindahkan semuanya saat menambah atau mengurangi server.
7. Message Queues
Membuat sistem jadi lebih fleksibel dan asinkron — cocok untuk arsitektur event-driven dan microservices.
8. Rate Limiting
Membatasi jumlah permintaan dari user dalam periode tertentu agar sistem tidak jatuh pingsan.
9. API Gateway
Gerbang utama bagi semua request masuk. Seperti resepsionis yang menentukan ke mana permintaan harus diarahkan.
10. Microservices
Memecah sistem besar menjadi layanan-layanan kecil yang bisa dikembangkan dan di-deploy secara independen.
11. Service Discovery
Membantu layanan-layanan dalam sistem saling menemukan satu sama lain — semacam “GPS internal”.
12. CDN (Content Delivery Network)
Menempatkan konten di server terdekat pengguna agar loading jadi super cepat.
13. Database Indexing
Membuat pencarian di database seperti mencari nama di daftar absen — cepat karena sudah diurutkan dan ditandai.
14. Data Partitioning
Membagi data besar ke berbagai node untuk performa dan skala yang lebih baik.
15. Eventual Consistency
Konsistensi yang santai — tidak instan, tapi pasti akan sinkron pada akhirnya. Cocok untuk sistem besar yang terdistribusi.
16. WebSockets
Komunikasi dua arah secara real-time. Cocok buat fitur live chat, notifikasi, atau dashboard real-time.
17. Scalability
Kemampuan sistem untuk tumbuh mengikuti jumlah pengguna — baik secara vertikal (upgrade mesin) maupun horizontal (tambah mesin).
18. Fault Tolerance
Kemampuan sistem untuk tetap berjalan meskipun ada yang error. Karena dalam dunia nyata, selalu ada yang gagal.
19. Monitoring
Melacak performa dan error sistem. Karena kamu nggak bisa memperbaiki sesuatu yang tidak kamu pantau.
20. Authentication & Authorization
Menentukan siapa yang boleh masuk (authentication) dan apa yang boleh mereka lakukan (authorization). Wajib untuk semua sistem!
Kesimpulan
System Design bukan cuma urusan perusahaan besar. Bahkan aplikasi kampus, startup, atau skripsi kamu bisa jadi jauh lebih baik kalau kamu paham prinsip-prinsip ini.
> “Design first, code later” — jangan langsung ngebut coding tanpa perencanaan sistem yang matang.
Over to You!
Kalau kamu disuruh menambah satu konsep lagi, kamu akan tambahkan apa?
Tulis di kolom komentar, ya. Bisa aja nanti kita bahas part 2-nya!